Rasa senang tercurah saat harapan dari sebuah mimpi terwujud. Keinginan untuk membantu saudara-saudara yang membutuhkan dana dengan cara yang mudah dan nyaman sudah terlihat jelas. Begitulah kira-kira yang terjadi saat itu.
"Yah, persiapan sudah selesai, tapi masih ada satu masalah nih" terdengar suara dari seseorang kepada ayahnya atau mungkin kepada seseorang yang sangat dihormati selayaknya sebagai ayah. "Lha memang ada apa, kelihatannya semua sudah beres, tinggal bismillah jalan, oke?" jawab sang ayah dari telepon genggam. Jika diamati ini adalah percakapan long distance, beda kota atau beda region but maybe beda country. "Begini yah, memang tempat, walau kecil sudah siap, yang ngurusi juga sudah siap, piranti-piranti pendukung juga sudah disiapin, tapi mau dikasih nama apa?" tanya si anak. "Wah, apa ya?" kata ayah sambil merenung. "Kalau dikasih nama bank, tapi duit yang kusiapin gak seberapa, lagian aku ingin mengelola dengan caraku sendiri," kata si anak sedikit memberi gambaran. "Em, kalau dilihat dari fungsinya itu kan rumah uang," ayah memberikan gagasan. "Waduh, ayak ini masak dikasih nama rumah uang gitu aja, culun banget lah yah?" sanggah si anak. "Duh, anak ayah yang eM-Be-A (gelar MBA) ini kok gaptek istilah sih?" Ayah berkomentar. "O, iya ya, aku pernah belajar agar bisa jadi jagoan mengelola duit, tapi disana belum diajarin untuk ngasih-ngasih nama sih, memang maksud ayah itu rumah uang yang gimana sih?" si anak minta penjelasan. "Waduh, usulin ke bagian pendidikan, tambah 1 sks lagi tuh tentang kasih-kasih nama, gini lho, rumah uang itu ya baitul maal, atau lebih enaknya lagi disebut baitul maal wat tamwil," penjelasan singkat dari ayah.
Begitulah kata baitul maal wat tamwil dijadikan nama untuk sebuah lembaga yang mengelola uang. Kata itu kemudian dikenal dengan singkatan BMT. Ternyata namanya hanya ide dari seorang ayah untuk anak kesayangannya. Tata kelola keuangan yang berbasis syariah itupun mulai dijalankan. Dan lambat laun, mulai dikenal dan diadopsi oleh sistem perbankan yang melahirkan bank syariah.
Nara sumber : Unpublish
By : Pangeran Pancasari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar