Sabtu, 04 November 2017

Cabe (Capsicum sp.) ada sejak Nusantara Kenal Sambal!!!

Sejarah panjang tentang cabe rawit lebih mengacu pada literatur barat. Hal ini bisa dimaklumi bahwa catatan yang ada dari para penulis barat. Penulis Eropa dan Amerika banyak mengungkapkan bahwa cabe berasal dari Amerika Latin (Peru). Cristoper Columbus membawa cabe ini masuk ke Spanyol di akhir abad 15 (tahun 1492).

Capsicum sp.
My Benih : Cabe Rawit Putih


Terus, kapan ya masuk ke Indonesia? Pertanyaan sederhana saja kapan Orang Jawa mulai bikin sambel atau kapan orang padang suka makanan pedas? Ada pepatah dimasa sulit orang makan pake garam saja bisa. Yah, tak heran, kita-kan kenal nasi uduk. Pastinya lebih enakan pake sambal. Sepertinya sudah lama sekali kebiasaan makan pake sambal dilakukan.

Jika dikatakan cabe ada sejak nusantara kenal sambal, mana yang ada duluan? Tentu saja cabenya dulu, kecuali dulu bangsa nusantara sudah kenal impor cabe dari negeri manca.

Rabu, 01 November 2017

Apakah partai peserta pemilu sudah standar?

Sebuah pertanyaan besar, bagi yang ingin menanyakannya. Ada banyaknya partai yang telah lolos dan dinyatakan berhak mengikuti pemilu 2019. Apakah semua partai tersebut telah standar? Permasalahannya, belum menyentuh tentang standar dalam parpol-parpol, tetapi dalam kata standar itu sendiri juga masih rancu! So, serahkan saja partai-partai dengan standar-nya masing-masing. 

Sudah dipahami sebelumnya bahwa kata "standardisasi" adalah termasuk dalam golongan kata yang aneh karena tidak memiliki kata dasar. Kata standar sendiri sering digunakan dalam bahasa resmi. Padahal acuannya adalah dari standardisasi. Sehingga agar tak rancu kata standar harus dikaitkan dengan kata lain atau diucapkan dalam kosa-kata agar lebih jelas maknanya. Misal standar teknis atau standar kerja. Hal ini dilakukan karena jika dilihat dalam kamus, kok arti kata standar kok gak mirip dengan kata standardisasi? Yah, begitulah, udah aneh makin aneh lagi karena merepotkan.

Jika dirujuk dari KKBI (kamus) didapatkan keterangan bahwa kata standar itu artinya alat penopang. Jelas kata ini adalah kata yang berasal dari bahasa jawa. karena dijelaskan juga dalam contoh kata standar yang dihubungkan dengan sepeda.

Nah, jika sudah jelas arti kata standar. Maka bisa dipilih, mau pakai kata standardisasi atau standarisasi. Jika rumusan kata tersebut justru dari bahasa jawa. Maka, kata standar adalah kata dasar. Sedangkan kata standarisasi adalah kata yang berasal dari kata standar, jika tetap tidak diakui sebagai kata berimbuhan. Sudah seharusnya pula, akan tidak menjadi rancu, standar ke-parpolan dinegeri ini! Atau pilihannya tetap menjadi rancu dari makna katanya? Dan parpol-parpol akan mengalami kesulitan berbahasa yang standar! 


Di- Standardisasi -kan dari standard menjadi standar

Satu kata lagi yang menarik adalah standardisasi. Sedikit cerita tentang kata ini. Waktu itu ada teman panitia yang lagi mau mengurusi seminar nasional. Temanya terkait dengan stadardisasi yaitu "Standardisasi Pangan dan Gizi". Nah, persoalannya adalah apakah ejaannya sudah benar? Bagi yang gaptek tentu rada-rada bingung, karena merasa rancu, bisanya hanya menduga-duga saja. Dan, jika diingat-ingat kata ini juga sering dijadikan sebagai soal ujian maupun ulangan dalam Bahasa Indonesia. Cukup bagus, karena kebanyakan mengira ejaan yang benar adalah "standarisasi". Salah satunya yang nulis kisah ini, selalu menjawab "standarisasi".


Konon kata ini merupakan kata berimbuhan -isasi. Tapi ternyata dalam struktur tata Bahasa Indonesia tidak mengenal adanya ibuhan -isasi. Konon juga kata ini merupakan kata serapan langsung dari bahasa asing. Kata standardisasi diserap dari kata standardization. Standardization sendiri berasal dari kata "standard-i-za-tion". Jadi dalam kata tersebut terlihat bahwa standardization berasal dari kata standard yang diberi imbuhan. Artinya kata ini memiliki kata dasar. 

Nah, rumornya... Kata standarisasi langsung dicomot dari kata standardization. Dan, kata standar dalam Bahasa Indonesia dinyatakan bukan sebagai kata dasar dari standardisasi. Adakah kata berimbuhan yang tidak memiliki kata dasar? O, tidak, standardisasi bukan kata yang berimbuhan tapi kata yang berasal dari standardization. Padahal standardization memiliki kata dasar standard. Mungkinkah kata standard itu yang menjadi kata dasar dari kata standardisasi? Masalahnya, ini bahasan Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia?

Sekedar menghemat tenaga, tak usah mikir, barangkali ada golongan kata yang aneh dalam Bahasa Indonesia yaitu kata yang tak memiliki kata dasar. Terlebih untuk kata standardisasi yang kata dasarnya ada pada Bahasa Inggris. 





Sabtu, 21 Oktober 2017

Mau jadi Panitia (EO)-nya Ekspo (Expo) atau Pameran Bonsai dan Tanaman Hias?

 Makna dan Asal Kata Ekspo
(Ditulis oleh : Senior Pangeran Pancasari)

Dalam berita News-antara hari ini telah di-publish-kan tentang akan adanya event tertentu. Ini lanjutan ceritanya. Gara-gara iklan tersebut harus menjelaskan tentang ekspo, eksibisi dan bazar. Mending kalau yang diajak bincang itu rada paham istilah itu, lha ini sama sekali gak paham, tapi nanya melulu. Nah, hebatnya lagi, si kecil (adik yang kecil) setelah selesai dijelasin mau lihat event itu dengan tujuan yang jelas, yaitu beli bakso!!! Lagi-lagi gak nyambung!!!

Sementara itu, adanya kisah ini akhirnya jadi buka-buka juga tulisan tentang "ekspo" (baca : ejaan "ekspo"). Pernah ditulis bahwa kata "ekspo" dalam beberapa tulisan ejaannya rancu. Padahal kata ini sudah tercatat dalam Kamus Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar. 

Nah, mari bincang-bincang tentang "ekspo" secara komprehensif. Kata yang mirip memang dari bahasa asing, yaitu "expo". Apakah kata "ekspo" berasal dari kata tersebut dengan ejaan yang sekedar diselaraskan dengan Bahasa Indonesia?  Lantas apa bedanya dengan "eksibisi" dan "bazar"? Atau ketiganya sama?

Baik, kita bincangkan dulu tentang "ekspo" ya. Jika mengacu kata "expo" maka ekspo itu artinya "pameran". Nah, apa benar seperti itu? Jika ditanya "pemeran" itu apa, bagaimana menjelaskannya? Ada satu kata asing lagi yang mirip dengan "ekspo" yaitu "exposure". Dari makna katanya berarti "pembukaan".

Kenyataannya, "ekspo" diidentikkan dengan "pameran". Dari istilah ini, "ekspo" itu artinya "memamerkan sesuatu". Sebenarnya ini hanya untuk memudahkan penyebutan istilah saja. Dalam nilai rasa jika asal kata "pamer" itu dari bahasa jawa, terasa kurang pas.   Oleh karenanya, "ekspo" bisa dikatakan sebagai kata serapan dari bahasa asing. Lho, apakah demikian?

Mari, coba bincangkan dengan terminologi bahasa yang lain. "Ekspo" itu berasal dari gabungan dua kata yaitu "eks" dan "posisi". "Eks" itu artinya "keluar", sedangkan  "posisi" artinya adalah "keberadaan sesuatu pada tempat tertentu". Bagaimana kata ini muncul? Ada sebuah kisah dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang punya tanaman yang bagus (bonsai) tapi di simpan belakang rumah. Sehingga jarang orang bisa melihat tanaman itu jika bukan teman akrab atau saudara yang berkunjung. Suatu ketika ada yang berkunjung dan melihat. Karena kagum dengan serta-merta muncul kata "yuk, mari tanamannya di "eks" - "posisi"-kan agar ada (orang-orang yang berkunjung) bisa melihat". "Maksudnya?" tanya yang punya tanaman. "Mari kita pindahkan tanaman ini!" kata si pengunjung. Nah, dibawalah tanaman itu di depan teras ruang dalam. "Nah, tanamannya sudah kita eks-posisikan!" begitu katanya. Dari kalimat tersebut jelas maknanya. Berarti ada suatu aktifitas membawa keluar dari posisi (tempat) -nya untuk tujuan agar ada orang lain (masyarakat/publik) bisa melihat (tahu) tanaman tersebut. Kapan kisah ini terjadi? Sementara masih dirahasiakan.

Ternyata, kata "ekspo" itu berasal dari gabungan kata "eks" dan "posisi" yang muncul secara spontan. Cukup filosofis bukan? Kebetulan lagi, kata ini mirip dengan kata "expo" dalam bahasa asing. Jika dilihat dari rumusannya, mana sebenarnya yang merupakan kata serapan? "Ekspo" atau "expo" dalam bahasa asing yang menyerap? Belum terjawab, masih ada satu pertanyaan lagi, sejak kapan kata "ekspo" muncul?

"Ekspo", bisa dibilang sebagai istilah atau kata baru dalam perbendaharaan Bahasa Indonesia. Sedikit cerita, di sekitaran Tahun 90-an ada gairah untuk menunjukkan sesuatu kepada masyarakat luas. Dalam rujukan kamus, belum ada kata yang dirasakan pas. Kemudian, terlontarlah kata "ekspo(sisi)"!!! Awalnya dulu masih ditulis lengkap eksposisi. Barangkali setelah ada serapan kata "expo" baru ditulis "ekspo".

Jika dari analogi ini, maka kata "ekspo" muncul didasari dengan adanya fenomena baru dalam masyarakat. Yaitu adanya kebiasaan baru yang muncul di masyarakat tentang aktifitas pertunjukan tapi bukan "layar tancap". Sementara itu belum ada istilah dalam EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) yang dapat dirujuk maka muncullah istilah baru yang namanya "ekspo".

Nah, bincangannya cukup mendalam ya? Apa bisa diluluskan dalam "ujian kompre" nih? 





Sabtu, 14 Oktober 2017

Fakta Unik Alam : Air Minum Kupu-kupu Cantik


Ada sebuah iklan air minum tayang di TV, Ditampilkan seekor kupu-kupu terbang terus minum air. Khayal ya, masak sih, kita disuruh minum air yang diminum kupu-kupu? Tapi apa demikian maksud iklan tersebut?

Em, jadi ingat perilaku-perilaku aneh di alam. Beberapa makhluk hidup di alam memiliki perilaku aneh, salah satunya kupu-kupu. Dalam teori evolusi, kupu-kupu tertentu dapat berevolusi dan hidup tersebar dalam skala luas. Begitu pula sebaliknya yang gagal berevolusi atau tidak dapat beradaptasi akan punah. Teorinya seperti itu!!!

Dengan pemahaman yang lain, kupu-kupu yang tidak dapat berevolusi akan menjadi spesi langka. Biasanya kupu-kupu jenis ini memiliki warna yang cerah menarik. Kupu-kupu langka ini hanya bisa hidup di habitat aslinya yang alami.  Lingkungan seperti apakah itu? Tentu saja lingkungan yang steril atau bebas polutan. Dengan logika sederhana bisa dikatakan si kupu-kupu hanya mau minum air yang tidak tercemar (pure-alami).

Apakah masih khayal tentang kisah si kupu-kupu ini? Memang untuk membuktikannya juga sulit. Karena kupu-kupu jenis ini dihabitatnya sendiri juga sulit ditemukan. Namanya saja kupu-kupu jenis langka. Tapi, keberadaannya dapat menunjukkan jika lokasi tersebut masih alami, begitu pula dengan airnya!!!

Nah, Begitulah fakta unik alam tentang kupu-kupu cantik yang hanya mau minum air yang masih alami. So, lestarikan hutanmu agar bisa banyak sumber air alami. Dan, siapa tahu kupu-kupu cantiknya juga mau nongol!!

Good job, iklan yang cerdas!!!

Selasa, 10 Oktober 2017

TAMAN BONSAI VERSAILLES?

Bicara tentang taman yang indah, jadi ingat "Taman Versailles". Tapi yang akan dibincangkan adalah kenapa disebut "taman", boleh gak disebut sebagai "kebun"? Jika dibahasa inggriskan disebut "versailles garden" atau "versailles park"? Lumayan sulit ya...

Meski demikian taman ini menarik dibincangkan, karena seni pengerjaan taman seperti membuat "bonsai". Lantas jika demikian apakah "taman" tersebut bisa disebut sebagai "taman bonsai"?

Em, gimana ya? Jika dilihat dari dulu-dulunya, awalnya "Taman Versaiilles" itu adalah "tempat berburu". "Tempat berburu" itu sudah ada beberapa abad sebelum Raja Louis XIV memerintah. Karena ayahnya, yaitu Raja Louis XIII suka tempat itu maka dia membangun pondokan disana. Kemudian setelah Raja Louis XIV memerintah memindahkan pusat kerajaan ke Versailles. Kenapa pula dipindahkan ya? Apa karena ingin membuat taman bergaya "penjing (topiari)"? Tentu bukan karena hal itu. Terus tamannya bisa disebut "taman" atau "garden"? Lho kok tanya itu lagi...

Kembali belajar bahasa inggris. Dalam bahasa inggris taman itu garden terus kebun juga garden. Kalau seperti itu boleh gak dikatakan sebagai "Kebun Versailles"? Uh, tanya melulu...

Sabtu, 07 Oktober 2017

Penjing = Bonsai ?

"Penjing" memang suatu istilah yang berhubungan dengan tanaman. Banyak yang mengatakan bahwa "penjing" adalah "bonsai". Hal ini merunut pada peninggalan lukisan sekitar abad 4 masehi. Apakah benar demikian? Hal yang sebenarnya hanya sang seniman pelukisnya yang tahu. 

Dari istilahnya sendiri, "penjing" lebih mengacu pada kegiatan memangkas tanaman. Memangkas tanaman yang bukan sebarang memangkas tentunya. Sebagaimana "taman penjing" yang ada di Eropa, yaitu "Taman Versailles" yang sudah ada sejak abad 17 masehi.  

Mungkin masih bisa dibayangkan fenomena yang terjadi sekitar tahun 90-an. Masyarakat kitapun telah akrab dengan yang namanya "penjing". Dari orang tua, bahkan anak-anakpun ikutan berkreasi memangkas tanaman di sekitar rumahnya. Tanaman pagar dipangkas rapi, ada yang dibuat bentuk tertentu. Nah, yang menarik adalah kegiatan pangkas-pangkas pohon yang kita lakukan pada waktu itu apakah ikut-ikutan dengan gaya eropa atau ikutan penjing-penjing seperti di Cina? Lantas, apakah Eropa ikutan seni penjing dari Cina? Hanya Raja Lois yang tahu...

Rabu, 04 Oktober 2017

SEKILAS TENTANG ISTILAH BONSAI

Mendengar cerita tentang tanaman-tanaman kekar, kuat dalam sebuah pot mungil, tentunya akan menebak kalau tanaman itu adalah "bonsai". Ingat kata "bonsai", kujadi buka catatan-catatan masa lalu. Sekitar tahun 95-an ada sedikit kisah tentang "bonsai". Entah dari mana asal kisahnya, hal ini terkait dengan istilah kata "bonsai". Berbeda dengan keadaan sekarang, waktu itu kata "bonsai" masih terdengan asing.

Konon ceritanya "bonsai" merupakan gabungan suku kata "bon" dan "sai". "Bon" berasal dari kata "boncel" yang artinya "kerdil" dan "sai" merupakan satu istilah yang berarti "menarik" atau "bagus untuk dilihat". 

Selain itu ada juga yang memberikan keterangan lain meski artinya bisa dibilang sama. Katanya "bonsai" berasal dari kata "born" dan "sai". Kata "born" ditulis "bon" seperti pengucapannya. "Born" sendiri artinya "lahir" dan "sai" artinya sama dengan cerita yang pertama. Lho, tanaman kok lahir? Yah, seperti istilah "lahir" artinya "tanaman yang dijadikan "bonsai" seperti terlahir kembali". Maksudnya, dari "semula mungkin yang ada dialam tampil berantakan tetapi dengan sentuhan baru ditampilkan secara lebih menarik". Dalam pemaknaan istilah ini mengandung pengertian adanya suatu aktifitas dari pembonsai. 

Dalam istilah pertama bonsai dimaknai sebagai tanaman yang "boncel" atau "kerdil" sedang pada istilah kedua lebih memandangnya sebagai suatu aktifitas untuk menampilkan sisi menarik dari suatu tanaman dalam media pot atau semacamnya. Nah, begitulah tentang istilah "bonsai", mau pilih yang mana? Dari asal bahasanya kata yang pertama sepertinya orang indonesia yang membuatnya. Mungkinkah seni mem-"bonsai" berasal dari negeri kita? Tapi, kata kedua agak berbau bahasa manca. Menurut catatan dibuku, kolektor-kolektor bonsai di Asia banyak berasal dari Jepang, Taiwan, India, Korea, Malaysia, dan indonesia. Dan, negara yang paling banyak meng-ekspos tentang "bonsai" adalah Jepang.

Nah, begitulah asal istilah "bonsai" menurut catatan. Tentang kapan istilah tersebut dikenal, lain kali ya ceritanya.  Don't missed!!!

Dikisahkan kembali oleh : Pangeran Pancasari

Minggu, 24 September 2017

Koleksi Cabe Rawit Hijau (Capsicum Sp.)

Macam-macam Cabe Rawit Hijau

Sedikit berbagi cerita mengenai cabe, khususnya cabe rawit. Cabe rawit sediri ada dua macam yaitu cabe rawit putih dan cabe rawit hijau. Nah, kali ini akan diceritakan mengenai cabe rawit hijau koleksi dari Pangeran Pancasari. Setidaknya ada 10 macam cabe rawit yang telah dikenal. Diantaranya yaitu :

Cabe rawit ini termasuk cabe rawit yang rajin berbuah dan buahnya lumayan banyak. Cukup tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Belum begitu dikenal masyarakat meski sebenarnya cocok dijadikan cabe komersil. Sehingga selain cocok untuk ditanam dikebun ("home garden") juga baik untuk dibudayakan petani di sawah. Konon cabe ini merupakan cabe hibrid. Ada yang menyebutnya cabe rawit ini dengan nama Capsicum cescite.

Cabe Rawit Hijau "Tombung" (Capsicum cescite)
2. Cabe Rawit Hijau "Dalepo"
Cabe rawit ini merupakan varian yang sempat menghilang. Dulu sekali, waktu masih kecil aku pernah melihatnya di tegalan. Tapi selang bertahun-tahun kemudian baru bisa menemukannya kembali. Tanaman ini dapat bertahan lebih dari satu tahun. Nah, cabe rawit inilah yang biasa disebut sebagai Capsicum annuum. Daunnya tumbuh dengan lebat, namun sayang buahnya tidak begitu lebat. 

Cabe Rawit Hijau "Dalepo" (Capsicum Annuum)
3. Cabe Rawit Hijau "Classy-parva"
Cabe Rawit ini juga sudah lama kukenal. Cabe rawit inilah dulu yang sering ditanam petani disawah. Barangkali cabe inilah yang memunculkan istilah "kecil-kecil cabe rawit". Buahnya relatif kecil meski buahnya lumayan lebat. Ukurannya hampir sama dengan cabe numex ester atau numex twilight. Petani sering mengeluh waktu memanen karena besar buahnya yang kecil. Meski demikian bagi yang suka lalapan justru suka, karena pas "sak ceplusan". Nama lain dari cabe ini adalah Capsicum parvaconditus.

Nah, ini dulu ya ceritanya. Tentang cabe rawit hijau "Sweet Clara" dan rombongannya, kapan-kapan diceritakan lagi.  

Salam, Gardener!!!

Selasa, 19 September 2017

Tanaman Wahyu Tumurun, Mickey Mouse atau Ochna serrulata?

Penamaan Tanaman 

Salah satu jenis tanaman yang menarik untuk dibahas adalah "ochna serrulata". Tanaman ini pertama kali diperkenalkan oleh naturalis Jerman Christian Ferdinand Friedrich Hochstetter. Kemudian diberi nama binomial oleh Wilhelm Gerhard Walpers. Nama "serulla" atau "little saw" mengacu pada margin daun bergigi halus. 

Ochna serrulata adalah tanaman semak kecil yang tumbuh rata-rata 1-2 meter. Di daerah sub-tropis, pada musim semi terlihat bunga kuning berdiameter 2 cm semerbak pada semak. Selanjutnya, kelopak bunga cenderung turun segera setelah mekar. Kemudian lima atau enam buah tumbuh dari tanaman yang menempel pada mahkota bunga. Sementara buah berkembang, mahkota bunga membesar dan berubah menjadi merah terang. Buah berdiameter 5 mm pada awalnya berwarna hijau pucat kemudian menjadi hitam. Buahnya akan matang pada musim panas, sedangkan mahkota bunga yang berwarna merah bertahan sampai akhir musim panas.
 
Tanaman ini terkenal juga dengan nama "mickey mouse" karena bentuknya yang lucu mirip wajah tokoh film kartun. Ada juga yang mengenalnya dengan nama "semak mata burung". Sedangkan di Jawa tanaman ini disebut sebagai "Tanaman Wahyu Tumurun". Barangkali karena kelopak bunganya segera turun setelah mekar.  

Asal Tanaman
Tanaman Ochna serrulata merupakan tanaman asli dari Daerah Afrika Selatan, Lesotho dan Swaziland. Di habitatnya merupakan jenis tanaman yang tangguh dan mudah beradaptasi di tempat lain. Menurut catatan, tanaman ini telah diadaptasikan di beberapa tempat, antara lain di Australia Timur sekitar Pesisir Queensland dan Pesisir New South Wales.

Ochna serrulata
Budidaya Tanaman

Kemampuan adaptasinya yang bagus membuat tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di tempat terbuka maupun di dalam kelebatan hutan. Pada awalnya pertumbuhan tanaman sangat lambat, tapi setelah terbentuk akan tumbuh dengan cepat. Iklim yang cocok adalah daerah dengan suhu yang tidak pernah turun dari -2 derajat C. Artinya, tanaman ini tidak toleran dengan udara beku atau es. 

Menarik, kata yang cocok untuk tanaman yang memiliki bunga warna-warni, dari kuning, hijau dan merah serta bijinya yang hitam. Tanaman ini juga dapat menarik lebah dan kupu-kupu. Selain itu tanaman ini juga berumur panjang sehingga cocok untuk hiasan kebun ("home garden"). Salah satu tempat yang telah membudidayakannya sebagai tanaman hias adalah Hawaii. Ceritanya, bunga tanaman mickey mouse juga dijadikan sebagai bunga keberuntungan bagi tahun baru di Vietnam. Karena, tanaman ini kadang hanya berbunga sekali dalam setahun.  
   
Ochna serrulata
Bunga Tanaman "Mickey Mouse"


Ternyata wahyu tumurun, mickey mouse dan ochna serrulata adalah nama untuk satu jenis tanaman yang sama. 
Salam, Gardener.....


Minggu, 10 September 2017

Kisah Lahirnya Lembaga Keuangan Syariah (BMT)

Rasa senang tercurah saat harapan dari sebuah mimpi terwujud. Keinginan untuk membantu saudara-saudara yang membutuhkan dana dengan cara yang mudah dan nyaman sudah terlihat jelas. Begitulah kira-kira yang terjadi saat itu.

"Yah, persiapan sudah selesai, tapi masih ada satu masalah nih" terdengar suara dari seseorang kepada ayahnya atau mungkin kepada seseorang yang sangat dihormati selayaknya sebagai ayah. "Lha memang ada apa, kelihatannya semua sudah beres, tinggal bismillah jalan, oke?" jawab sang ayah dari telepon genggam. Jika diamati ini adalah percakapan long distance, beda kota atau beda region but maybe beda country. "Begini yah, memang tempat, walau kecil sudah siap, yang ngurusi juga sudah siap, piranti-piranti pendukung juga sudah disiapin, tapi mau dikasih nama apa?" tanya si anak. "Wah, apa ya?" kata ayah sambil merenung. "Kalau dikasih nama bank, tapi duit yang kusiapin gak seberapa, lagian aku ingin mengelola dengan caraku sendiri," kata si anak sedikit memberi gambaran. "Em, kalau dilihat dari fungsinya itu kan rumah uang," ayah memberikan gagasan. "Waduh, ayak ini masak dikasih nama rumah uang gitu aja, culun banget lah yah?" sanggah si anak. "Duh, anak ayah yang eM-Be-A (gelar MBA) ini kok gaptek istilah sih?" Ayah berkomentar. "O, iya ya, aku pernah belajar agar bisa jadi jagoan mengelola duit, tapi disana belum diajarin untuk ngasih-ngasih nama sih, memang maksud ayah itu rumah uang yang gimana sih?" si anak minta penjelasan. "Waduh, usulin ke bagian pendidikan, tambah 1 sks lagi tuh tentang kasih-kasih nama, gini lho, rumah uang itu ya baitul maal, atau lebih enaknya lagi disebut baitul maal wat tamwil," penjelasan singkat dari ayah.

Begitulah kata baitul maal wat tamwil dijadikan nama untuk sebuah lembaga yang mengelola uang. Kata itu kemudian dikenal dengan singkatan BMT. Ternyata namanya hanya ide dari seorang ayah untuk anak kesayangannya. Tata kelola keuangan yang berbasis syariah itupun mulai dijalankan. Dan lambat laun, mulai dikenal dan diadopsi oleh sistem perbankan yang melahirkan bank syariah.

Nara sumber : Unpublish
By : Pangeran Pancasari