Rabu, 04 Oktober 2017

SEKILAS TENTANG ISTILAH BONSAI

Mendengar cerita tentang tanaman-tanaman kekar, kuat dalam sebuah pot mungil, tentunya akan menebak kalau tanaman itu adalah "bonsai". Ingat kata "bonsai", kujadi buka catatan-catatan masa lalu. Sekitar tahun 95-an ada sedikit kisah tentang "bonsai". Entah dari mana asal kisahnya, hal ini terkait dengan istilah kata "bonsai". Berbeda dengan keadaan sekarang, waktu itu kata "bonsai" masih terdengan asing.

Konon ceritanya "bonsai" merupakan gabungan suku kata "bon" dan "sai". "Bon" berasal dari kata "boncel" yang artinya "kerdil" dan "sai" merupakan satu istilah yang berarti "menarik" atau "bagus untuk dilihat". 

Selain itu ada juga yang memberikan keterangan lain meski artinya bisa dibilang sama. Katanya "bonsai" berasal dari kata "born" dan "sai". Kata "born" ditulis "bon" seperti pengucapannya. "Born" sendiri artinya "lahir" dan "sai" artinya sama dengan cerita yang pertama. Lho, tanaman kok lahir? Yah, seperti istilah "lahir" artinya "tanaman yang dijadikan "bonsai" seperti terlahir kembali". Maksudnya, dari "semula mungkin yang ada dialam tampil berantakan tetapi dengan sentuhan baru ditampilkan secara lebih menarik". Dalam pemaknaan istilah ini mengandung pengertian adanya suatu aktifitas dari pembonsai. 

Dalam istilah pertama bonsai dimaknai sebagai tanaman yang "boncel" atau "kerdil" sedang pada istilah kedua lebih memandangnya sebagai suatu aktifitas untuk menampilkan sisi menarik dari suatu tanaman dalam media pot atau semacamnya. Nah, begitulah tentang istilah "bonsai", mau pilih yang mana? Dari asal bahasanya kata yang pertama sepertinya orang indonesia yang membuatnya. Mungkinkah seni mem-"bonsai" berasal dari negeri kita? Tapi, kata kedua agak berbau bahasa manca. Menurut catatan dibuku, kolektor-kolektor bonsai di Asia banyak berasal dari Jepang, Taiwan, India, Korea, Malaysia, dan indonesia. Dan, negara yang paling banyak meng-ekspos tentang "bonsai" adalah Jepang.

Nah, begitulah asal istilah "bonsai" menurut catatan. Tentang kapan istilah tersebut dikenal, lain kali ya ceritanya.  Don't missed!!!

Dikisahkan kembali oleh : Pangeran Pancasari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar